Rabu, 16 Januari 2008

Tragedi Kapal Levina


Belum lekang dari ingatan bangsa Indonesia bagaimana awal tahun 2007 dibuka dengan kabar hilangnya pesawat Adam Air. Tak berselang lama, tersiar derita baru dari perairan, Levina terbakar saat matahari belum sempurna bersinar. Banyak korban tewas, luka, bahkan hilang entah ke mana. Ayah mencari anaknya, cucu mencari neneknya, dan seorang suami terasa terhempas di pelabuhan menanti kabar istrinya.
Mereka belum lama hidup bersama, belum sempurna mengecap bahtera, hingga sang suami tak sanggup melihat kapal yang ditumpangi istri tercinta tampak dijilat api, membumbung asap, berwarna arang di tengah lautan kepulauan seribu yang tak bertepi.
Jeritan tangis meruap, pekikan-pekikan harap merayat, do'a memohon selamat tak henti terpanjat. Hanya dua pertanyaan tersisa di balik bangkai kapal yang gosong, apakah sang Istri masih hidup? Atau…
Buku ini melukiskan sebuah kisah sepasang suami istri yang berujung di lembah musibah. Ini adalah memori 22 februari di elegi pagi.

10 komentar:

Anonim mengatakan...

salam..

Selamat n luar biasa!!

Novel yang bagus, bahkan lebih bagus dari novel perdana kemarin.
Walo sangat melankolis, tapi itulah romantika..

Btw sekalian izin ana posting di blog ana.. Ma'annajah :)

killer devil mengatakan...

Novelx bgs bgt!
Tapi koq akhirnya gantung?
Syahdux gmn tuh?

Kayakx harus dibuat sekuelnya biar ga penasaran...

diaryQ mengatakan...

assalam...
subhanallah!!!
ajaib...membaca novel anda membuatku terharu dan aku benar-benar menangis. Romantis tapi kesan religius tetap tergambar jelas. Membuatku terhanyut dalam romantika cinta yang menyentuh perasaan.
Novel ini novel terdahsyat yang pernah skubaca.
wassalam...
(ukhti ratna)

Unknown mengatakan...

assalamualaikum....
kak....nvelnya bgus ya....
sbenernya q g pengen jd penulis...
tapi...q ga' percaya dii buat nerbitinnya....

kak....
kmarin wktu kakak di al-mawaddah 3 sbenernya q mw minta tnda tangan kakak di nel yang q bli...

tapi...sayang kakak dah kburu plang...

n syang...
kmarin nvel q yg adan shubuh menghempas cinta di bawa kabur temen ku.......

hikz..hikz...hkz...

Mufarrochah mengatakan...

assalamualaikummmm kak novelnya baguus bgt di pesantren ku banyak yg bca

ArDhiNie mengatakan...

aku seakan masuk kedalam cerita itu dan ikut merasakan apa yang dirasakn Syahdu.
sangat menyakitkan.
gara-gara novel itu ,aku menangis semalaman.kata teman sekamarku"kenapa mesti menangis?"
tapi aku tidak bisa menghentikan air mata yang terus mengalir ini.
Ah,lucu sekali....
tapi itulah yang aku rasakan.

kadang aku juga jengkel,
kenapa endingnya harus menyedihkan?
sampai-sampai aku ingin meneruskan novel itu.
egois sekali kan?

btw, dari mana inspirasi penulisan novel itu?
apa itu sebuah pengalaman?


sekali-sekali mampir ke blogger ana,
di http://hicky-ardini.blogspot.com/

ma'annajah ya!

LIA mengatakan...

amazing, karya yang begitu memukau.
teruskan kreatifitasmu, jazakillah
(aini)

LIA mengatakan...

subhanallah

SMART WEB mengatakan...

assalamualaikum kak!!!!, syahdunya ada?
(he he he )
halo kak !, saya lintang,19, anak sma pelosok dijatim, barat, tau?, ohya kabarnya kakak dulu di MAN 2 ya? kakak hebat bisa bikin novel menyentuh kayak gitu ! saya sendiri aja sudah nyoba mbuat novel nggak bisa bisa jadi sebagus punya kakak, gimana yach, kata katanya ajaib, kok bisa ya? dapet dari mana kata puitis puitis gitu, kalau kakak berkenan, minta saran tuk gimana caranya atau em....silsilahnya deh sampai bisa jadi tuh novel! thanks ya kak !!!!
INSYAALLAH saya akan meneruskan eh mengikuti ya!, jalan eh, jejak kakak!(amin) (lintangnurcahyo@ymail.com) saya pamit dulu, salam untuk ifand dan syahdu, bilangin jangan sedih melulu!!!!!

Anonim mengatakan...

mmikum.....

wow bukunx yang berjudul "adzan subuh menghempas cinta ,ketika santriwati terhempas asmara",kerenzzz za!!!!

tp.....
kok g'da lanjutx zih.....

btw leh to fc lo g'?????